Deli Serdang - Ketua PC GP ANSOR Deli Serdang, Joel Pulungan menyoroti kasus penganiayaan antar santri yang terjadi di lingkungan Pondok Pesantren Darul Arafah di Deli Serdang, Sumatera Utara (14/6).
Kepada wartawan, Joel menyesalkan kejadian tersebut. "Kita harus sadari bahwa perbuatan bullying seperti ini masih rentan terjadi. Termasuk di lingkungan Ponpes yang seharusnya hal tersebut tidak terjadi karena Pesantren adalah tempah menempah ilmu agama tanpa mengesampingkan ilmu eksak, Agama manapun tidak ada yang membenarkan tindakan anarkisme. Terlebih, korban yang masih di bawah umur sampai harus merenggut nyawa."
Atas kejadian itu, Joel meminta adanya penegasan dan perubahan sistem pada dunia pendidikan pesantren.
"Pondok pesantren sudah selayaknya merubah bentuk hukuman yang sebelumnya identik dengan sentuhan fisik mengarah pada pembinaan fisik, seperti push up, sit up, lari marathon atau semisalnya sehingga tetap memberikan efek jera bagi santri yang melanggar peraturan di Ponpes"
Joel menilai, jenis hukuman sejenis pembinaan fisik akan lebih bermanfaat, terutama dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti ini, dimana kegiatan fisik atau olahraga menjadi salah satu langkah pencegahan, karena dapat membantu menjaga kesehatan dan meningkatkan daya tahan tubuh bagi santri.
Perubahan ini diharapkan Joel dapat segera disosialisasikan oleh Pemerintah melalui Dinas terkait atau lembaga yang mengawasi Pondok Pesantren seperti Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Bencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak maupun DEPAG yang membidangi Dunia Pendidikan Pesantren, sehingga kejadian serupa tidak terulang kembali di masa mendatang.